Anak

Bendi Dadu [GPH]
2 min readAug 31, 2020

Tiba-tiba kepikiran ajah gitu, kalau nikah dan punya anak, dengan lingkungan masih seperti ini, pandemi, kericuhan, banyak hal yang tidak perlu dibesar-besarkan malah membludak heboh.

Tidak terbayangkan betapa berat beban nya kalau menikah, lalu punya anak, dengan kondisi sekarang. Belum lagi kalau aku menikah cepat, umur 23–25, mungkin terlalu dini untuk punya anak. Kondisi mental yang masih belum stabil, belum lagi beban kerja dan menanggung beban menafkahi keluarga. Ilmu yang didapat sampai sekarang pun masih belum cukup untuk mendidik anak. Apa yang mau diberikan ke anak kalau masih dalam kondisi seperti ini? Bodoh memang kalau mikir nikah itu hanya modal cinta doang.

Di masa pandemi ini, anak-anak bahkan guru kewalahan dalam bidang pendidikan. Tanpa interaksi langsung dengan yang memberi ilmu, pastinya berdampak besar untuk anak, apalagi yang masih berumur 9 tahun kebawah. Mereka memerlukan interaksi langsung dengan para guru, teman-teman mereka, dididik langsung oleh para guru. Namun masa pandemi ini, semuanya serba online, interaksi yang terjadi pastinya tidak langsung, dari yang live streaming, atau hanya sekedar memberi video. dan disini aku berfikir, betapa besarnya peran orang tua di masa ini.

Orang tua sangat berperan dalam pendidikan di masa pandemi ini. Anak perlu diberi bimbingan langsung oleh orang tua nya, karena orang tua tidak bisa bergantung terus kepada guru. Orang tua yang memang tidak terbiasa mendidik anaknya akan kewalahan, tapi disatu sisi lainnya, ini bisa jadi meningkatkan kedekatan anak dengan orang tua nya. Dari yang mungkin orang tua nya sering bekerja, jadi lebih sering memberi perhatian kepada buah hatinya.

Dan lagi, aku berfikir, menikah bukan cuman sekedar cinta. Apa lagi aku calon suami yang harus bisa segala, menafkahi, bertindak adil, menjadi imam, contoh yang baik untuk keluarga, jangan kan anak, bahkan istri pun harus suami didik.

Jadi, masih panjang perjalananku untuk sampai ditahap “menikah”

--

--

Bendi Dadu [GPH]
0 Followers

This is how i Express my thought. Barbaric, no second thought, Raw, fresh from my skull. Even my mom said i can’t publish my thought for public. BAD ENGLISH